Nama :
Yuliana Rizdyawati
Kelas :
2PA21
NPM :
1C514551
DAMPAK
SOSIAL-EKONOMI MASUKNYA PENGARUH INTERNET DALAM KEHIDUPAN REMAJA DI PEDESAAN
Socio-Economic
Impacts by the Internet Usage of Teenagers in Villages
Putri
Ekasari dan Arya Hadi Dharmawan
Departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB
· Latar
Belakang
Kemajuan Teknologi
Informasi dan Komunikasi atau Information Communication and Technology (ICT)
menjadi sangat pesat sebagai akibat terjadinya revolusi interaksi sosial,
dimana interaksi sosial tersebut merupakan syarat utama terjadinya
aktivitas-aktivitas sosial. Menurut Soekanto (1974), terdapat dua syarat utama
dalam sebuah interaksi sosial, yaitu kontak sosial dan komunikasi.
Di Indonesia, perubahan dalam tatanan
kehidupan masyarakat juga telah dirasakan akibat masuknya pengaruh internet.
Teknologi ini sudah dapat diakses oleh berbagai kalangan masyarakat. Remaja
sebagai salah satu pengguna fasilitas internet belum mampu memilah aktivitas
internet yang bermanfaat. Mereka juga cenderung mudah terpengaruh oleh
lingkungan sosial tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu efek positif atau
negatif yang akan diterima saat melakukan aktivitas internet.
Pada saat ini,
perkembangan internet tidak hanya terbatas di wilayah perkotaan. Di pedesaan,
konsep tentang desa dan masyarakatnya saat ini telah mengalami perubahan yang
cukup besar akibat berkembangnya teknologi informasi, seperti internet. Adanya
internalisasi nilai-nilai budaya barat akibat mudahnya akses teknologi internet
di pedesaan telah membawa dampak terhadap perubahan gaya hidup masyarakat di
pedesaan, terutama di kalangan remaja desa.
Dalam penelitian
ini responden didapatkan dari kedua desa yang berbeda, yaitu desa Cibatok 1
yang merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten
Bogor, Provinsi Jawa Barat, salah satu Desa Mandiri1 dari delapan desa
terpilih di Kabupaten Bogor, hal ini menyebabkan desa tersebut telah dilengkapi
dengan berbagai fasilitas yang memadai termasuk internet dan Desa Pengradin
merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor,
Provinsi Jawa Barat. Fasilitas jaringan telekomunikasi seperti jaringan telepon
dan internet di wilayah ini masih belum memadai.
Jurnal ini meneliti bagaimana pengaruh karakteristik remaja terhadap pola
penggunaan internet di Desa Cibatok I dan Desa Pangradin dan Apakah terdapat
perbedaan terjadinya perubahan sosial yang dilihat dari aspek sosial-ekonomi
masuknya internet dalam kehidupan remaja di desa yang akses terhadap internet
dengan desa yang kurang akses terhadap internet.
· Metode
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung
oleh pendekatan kualitatif.
1.
Kuantitatif
à survey, digunakan untuk mengetahui dampak
sosial-ekonomi masuknya pengaruh internet dalam kehidupan remaja dengan
membandingkan antara desa yang sudah memiliki akses internet yang memadai
dengan desa yang memiliki akses internet rendah.
2.
Kualitatif
à studi kasus, pengamatan, dan wawancara, dilakukan
untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam mengenai perkembangan internet di
kedua desa melalui teknik wawancara.
·
Kerangka Sampling
- Desa Cibatok 1
Dipilihnya
SMAN 1 Cibungbulang untuk dijadikan kerangka sampling. Dari daftar siswa yang
berjumlah 991 orang, kembali dipilih secara purposive remaja desa yang
tinggal di Cibatok I dan sudah pernah mengakses internet dengan jumlah 43
orang. Daftar siswa SMAN 1 Cibungbulang yang tinggal di Desa Cibatok I tersebut
merupakan kerangka sampling dari penelitian ini. Dari sini dipilih secara acak
30 responden untuk dijadikan sampel penelitian.
- Desa Pangradin
Sekretaris
Desa merupakan orang yang menyimpan berkas-berkas kartu keluarga sehingga
mengetahui nama-nama remaja yang memiliki rentang umur dari 15-20 tahun. Daftar
nama tersebut merupakan kerangka sampling dari penelitian ini, dimana terdapat
81 orang remaja desa dengan kriteria umur yang telah ditentukan dan sudah
pernah mengakses internet. Kemudian dipilih secara acak 30 responden untuk
dijadikan sampel penelitian.
· Hasil
1.
Karakteristik responden tidak selalu mempengaruhi
pola penggunaan internet.
2. Hasil penelitian lainnya menunjukkan adanya
perbedaan kedalaman perubahan sosial dalam kehidupan remaja, dilihat dari :
v
Aspek sosial : Munculnya media sosial online
menyebabkan masyarakat desa cibatok 1 lebih cenderung menyukai menjalin
pertemanan yang lebih erat di dunia maya dibandingkan pertemanan yang dijalin
secara langsung di dunia nyata. Hal ini menunjukkan adanya perubahan hubungan
yang menyebabkan seseorang lebih tidak menghargai orang lain yang ada di
dekatnya hanya demi berkomunikasi dengan teman yang jauh secara fisik.
Sedangkan didesa pengradin hubungan sosial masih terjalin dengan lain.
v
Aspek budaya : masyarakat desa cibtok cenderung
tidak menghargai norma-norma kehidupan di dunia nyata, terutama di lingkungan
sekitarnya. Sedangkan desa pengradin norma-norma masih dipegang teguh.
v
Aspek ekonomi : Di Desa Cibatok I, sekitar tiga orang
memanfaatkan media internet untuk bisnis online
seperti menjual pakaian online, promosi band, dan penjualan kaos sablón online.
Dan dua orang remaja di Desa Cibatok memanfaatkan media internet sebagai ajang
taruhan bermain game online bersama teman-temannya.
Di Desa
Pangradin, ada dua orang yang memanfaatkan media internet untuk bisnis online,
seperti bisnis pulsa dan pakaian online. Sementara dua orang lagi pernah
menggunakan media internet sebagai ajang taruhan bersama teman-temannya untuk
menambah uang saku mereka.
·
Kekurangan
1. Kesimpulan
di dalam jurnal ini masih kurang terperinci dan kurang dipaparkan secara jelas.
2. Ada
beberapa kata-kata dan kalimat yang kurang di pahami oleh pembaca.
·
Kelebihan
1. Dalam penelitian ini sudah lengkap mencakup
tentang sosial, ekonomi, budaya, gender, dan usia.
2. Selebihnya
penjelasan di dalam jurnal ini mudah di pahami oleh pembaca.
·
Saran
1.
Para orang tua harus lebih membimbing
putra-putrinya dalam mengakses internet.
2. Seharusnya pemerintah menyadari bahwa internet
penting dalam kehidupan pedesaan karena pedesaan juga membutuhkan internet
untuk mencari informasi seperti pendidikan, berita-berita, maupun seputar
bisnis. Agar desa tersebut tidak tertinggal oleh zaman dan bisa memajukan
desanya masing-masing.
3. Selain itu seharusnya seluruh daerah pedesaan harus disama
ratakan mengenai koneksi internetnya. Agar masing-masing pedesaan tersebut
dapat menikmati dan memanfaatkan dengan baik.
4. Para professional informasi, khususnya yang
terkait dengan dunia internet dan pendidikan, sebaiknya lebih memanfaatkan
situasi ini dengan menyediakan situs-situs edukatif yang memiliki content informasi
yang relevan dengan kurikulum sekolah. Disamping itu, perlunya dilakukan
sosialisasi situs-situs tersebut di sekolah-sekolah.
5. Bagi para akademisi yang tertarik dengan kajian
di bidang perilaku penggunaan internet pada kalangan remaja di pedesaan, ada
beberapa aspek yang belum dibahas lebih lanjut dalam penelitian ini sehingga
peneliti lain diharapkan dapat mengkaji lebih lanjut dari apa yang telah
dihasilkan dalam penelitian ini agar pada akhirnya kajian di bidang ini
diharapkan bisa semakin menarik dan lengkap.