Selasa, 17 Januari 2017

Pengertian Kepemimpinan, Peran Pemimpin, dan Teori Kepemimpinan (Teori Sistem 4 dari Rensis Likert)

Image result for kepemimpinan
1. Kepemimpinan
    A. Pengertian Kepemimpinan
  •  Menurut Ordway Tead (1945) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kegiatan mempengaruhi  orang lain agar mau bekerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
  •  Howart H, Hoyt mengartikan kepemimpinan sebagai seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia, termasuk didalamnya kemampuan membimbing.
  • Ralph M. Stogdil mengartikan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha mereka menetapkan dan mencapai tujuan.
  •  Bentuk dominasi yang didasari kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi khusus adalah pengertian dari Kimbali Yeung.

Berdasarkan pengertian kepemimpinan diatas dapat disimpulkan bahwan kepemimpinan itu adalah kegiatan mempengaruhi orang lain agar mau bekerja berbuat sesuatu berdasarkan keahlian khusus termasuk duidalam kemampuan membimbing dan mempengaruhi kegiatan kelompok orang yang terorganisasi yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tertentu.
  • Harold koontz dan Cyrill O'Donnellc (1976)
Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang agar mau bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan yang mereka inginkan.

  • Paul Hersey dan kenneth H.Blanchard (1982)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.

  • John C.Maxwell (1967)
Pemimpin adalah pengaruh. Kepemimpinan adalah suatu kehidupan yang mempengaruhi kehidupan lain.

Dari pengertian kepemimpinan diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan itu adalah aktivitas mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Peran Pemimpin

Kepemimpinan mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam aspek kehidupan kelompok, organisasi, dan negara.

  • Courtouis berpendapat:
  • Kelompok tanpa pemimpin seperti tubuh tanpa kepala, mudah menjadi sesat, panik, kacau, dan anarki.
  • Organisasi tanpa pemimpin bagaikan kapal tanpa nahkoda.
Beberapa hal pentingnya kepemimpinan dalam aspek kehidupan antara lain sebagai berikut:
  • Pemimpin menetapkan dan mengembangkan visi dan misi organisasi masa depan.
  • Pemimpin mengkoordinasikan kegiatan orang dan kerja secara efektif dan efisien.
  • Pemimpin menggerakkan, memberdayakan, mengarahkan sumber daya secara terpadu aman terkendali.
  • Pemimpin menentukan strategi dan penetapan keputusan (decision making).
  • Pemimpin mengelola perubahan (change) dan pertumbuhan (growth).
  • Pemimpin mencapai keberhasilan tujuan organisasi.

Dalam perspektif yang lebih sederhana terdapat 3 macam peran pemimpin yang disebut dengan 3A, yakni:
1. Alighting
    adalah menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya.
2. Aligning
    adalah menggabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi sehingga setiap orang menuju ke     arah yang sama.
3. Allowing
    adalah memeberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan mengubah cara kerja               mereka.

3. Teori Empat Sistem Manajemen Likert

Menurut Rensis Likert menyusun teorinya bertolak dari dua jenis perilaku kepemimpinan sebagaimana telah diuraikan terdahulu, yakni perilaku kepemimpinan yang berorientasi pada anggota organisasi. Likert membagi perilaku dan gaya kepemimpinan menjadi empat sistem yaitu:

1.      sistem I : Exploitative autocratic
Perilaku atau gaya kepemimpinan ditunjukan oleh pemimpin sebagai pihak yang berhak menyelesaikan masalah-masalah organisasi sebagai satu satunya pengambil keputusan dan memberikan perintah dan pimpinan tidak menaruh kepercayaan dan karenanya tidak melimpahkan sedikitpun wewenang pada bawahan

2.      sistem II : Benovelent autaocratic
Perilaku atau gaya kepemimpinan ini ditunjukan dengan sudah memberikan kesempatan kepada bawahan/anggota organisasi untuk menyampaikan komentar terhadap keputusan dan perintah pimpinan sebagai atasan. Pendapat kadang kadang  diterima dan lebih banyak ditolak.

3.      Sistem III : Participative
Perilaku atau gaya kepemimpinan ini ditunjukan dengan memberikan kesempatan pada anggota organisasi/bawahan ikut serta dalam menerapkan tujuan, membuat keputusan dan mendiskusikan perintah – perintah.

4.      Sistem IV : Democratic
Perilaku atau gaya kepemimpinan ini ditunjukan dengan pemecahan masalah pekerjaan dan organisasi secara bersama sama antara pimpinan sebagai atasan dengan anggota organisasi sebagai bawahan. Sebelum membuat keputusan pimpinan selalu  mempertimbangkan pendapat bawahan.

Sumber:
Tangkilisan, H, N. (2005). Manajemen publik. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia
Soekarso & Putong, I. (2015). Kepemimpinan: Kajian Teoritis dan Praktis
Ismainar, Hetty. (2015). Manajemen Unit Kerja: Untuk Perekam Medis dan Informatika Kesehatan Ilmu Kesehatan Masyarakat Keperawatan dan Kebidanan. Yogyakarta : Deepublish.




Kamis, 12 Januari 2017

Job Description & Job Specification Direktur Strategi Bisnis

Job Description:

1. Merencanakan dan merumuskan strategi bisnis yang akan dijalani.
2. Melakukan koordinasi strategi manajemen perusahaan.
3. Melakukan perencanaan pangsa pasar.
4. Memilih strategi dan target pasar yang akan dituju.
5. Melihat peluang bisnis atau pasar.

Job Specification:
1. Disiplin dalam bekerja, disiplin dalam waktu, dan disiplin dalam segala sesuatu yang membuat           perusahaan menjadi maju dan lebih baik.
2. Memiliki kemampuan dalam b.inggris dengan fasih dan lebih bagus jika kita memiliki kemampuan     bahasa asing itu akan membuat nilai plus untuk diri sendiri maupun perusahaan.
3. Kemampuan memonitoring pasar. Guna untuk memberikan informasi tentang sebab dan akibat dari     suatu pekerjaan yang dilaksanakan sehingga dapat mudah mengetahui kesalahan awal dan                    mengurangi resiko yang besar.
4. Bersemangat dalam bekerja tidak kenal lelah dan tidak mudah menyerah.
5. Jujur dalam mengerjakan sesuatu.
6. Mempunyai keahlian dalam menggunakan komputer.
7. Memiliki keberanian atas apa yang akan terjadi.
8. Memiliki kemudahan dalam bersosialisasi.
9. Mampu dituntut untuk kreatif dan inovatif.

Job Description dan Job Specification dari Manager Logistik

Manager logistik adalah Mengelola atau menyalurkan barang dari produsen ke supplier agar sampai ke tangan konsumen. manager logistik harus mampu mengantisipasi kejadian yang darurat seperti adanya kecelakaan dalam bekerja, adanya masalah terhadap perusahaan dan lain-lain. manager logistik pun harus mampu meminimalkan pemborosan, berhati-hati dalam bekerja supaya terhindar dari kerusakan dan kehilangan alat-alat pekerjaan, dari hal itu berdampak adanya pengeluaran biaya terhadap perusahaan.

Adapun job desc dan job spec manager logistik diantaranya sebagai berikut:
Deskripsi Kerja ( Job Desc ) : 

1. Mengajukan permintaan penambahan stock kepada direktur utama 
2. Menjamin kerjasama yang konstruktif dengan bawahan, rekan kerja, dan pihak luar yang relevan
3. Memeriksa dan memonitor terus menerus hasil pelaksanaan tugas karyawan bawahannya dan             memberikan pengarahan kepada bawahannya.
4. Melaksanakan tata administrasi penerimaan dan pengeluaran barang dari gudang sesuai dengan           ketentuan dan prosedur yang ditetapkan.

Spesifikasi Kerja ( Job Spec ) : 

1. Pendidikan minimum S1
2. Disiplin ilmu
3. Mampu bernegosiasi dan komunikasi.
4. Berpengalaman dalam menangani fast moving costumer products di area bisnis yang cukup                 kompetitif.
5. Mampu memahami mengenai pergudangan.
6. Mampu memahami mengenai distribusi, transportasi, dan ekspedisi barang.


Job Description & Job Specification Public Relation

Menurut Roberto Simoes dalam Rumanti (2002: 7)

1. Public Relation merupakan proses interaksi. Public relation menciptakan opini publik sebagai iput   yang menguntungkan kedua belah pihak.
2. Public relation adalan fungsi manajemen.
3. Public relation merupakan aktivitas diberbagai bidang ilmu.
4. Public relation merupakan profesi profesional dalam bidangnya, juga merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi secara tepat.
5. Public relation merupakan penerapan kebijaksanaan dan pelaksanaannya melalui interpretasi yang peka atas berbagai peristiwa.
Menurut Astrid S. Sutanto mengutip pendapat Cutlip  & Center dalam  Kusumastuti (2004 : 26)

Tugas Public Relation perusahaan adalah : 
1. Mendidik  suatu publik  melalui kegiatan non profit  untuk menggunakan barang/jasa instansinya. 
2. Mengadakan usaha untuk mengatasi salah paham antara instansi dengan publik. 
3. Meningkatkan penjualan barang dan jasa. 
4. Meningkatkan kegiatan perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan masyarakat sehari-hari. 
5. Mendidik dan meningkatkan tuntutan serta kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa yang               dihasilkan oleh perusahaan. 
6. Mencegah pergeseran penggunaan barang atau jasa yang sejenis dari pesaing perusahaan oleh             konsumen. 

Tugas pokok dari  Public Relation adalah : 
1. Mempersiapkan, wawancara pers dan publikasi lain.
2. Menyusun rancangan naskah pidato. 
3. Mempersiapkan presentasi pimpinan. 
4. Memberikan brosur, poster, dan majalah intern 
5.Menyadari bahwa pelaksanaan kegiatan  public relation  tidak mudah karena menyangkut                    masyarakat luas dengan berbagai macam karakter, 
6. Menjaga image positif perusahaan.
7. Menjembatani perusahaan kepada klien.
8. Membuat press relase secara berkala.
9. Membuat acara perusahaan seperti ulangtahun perusahaan, atau acara gathering perusahaan.

Maka petugas public relation memiliki syarat-syarat sebagai berikut: 
  • Syarat kepribadian 
-Aktif dan kreatif 
-Berpengalaman 
-Sopan, ramah, dan simpatik 
-Penuh pengertian 
-Memiliki wawasan yang luas 
-Berkepribadian yang kuat 
-Punya referensi yang baik  
  • Syarat fisik 
-Memiliki kesehatan jasmani dan rohani 
-Mudah tersenyum 
-Lancar berbicara 
-Suara yang nyaring/merdu  
  •  Syarat mental 
-Simpati, seksama dan waspada 
-Tanggung jawab terhadap pekerjaan 
-Optimis, jujur dan percaya diri 
  • Syarat karakter 
-Setia dan rajin 
-Teliti dan tepat waktu  
  • Syarat sosial 
-Pandai bergaul 
-Toleran dan mau bekerja sama terhadap tim.

Sumber:
Rumanti, Maria Assumpta Sr, 2002. Dasar-Dasar Public Relation Teori dan Praktik, Jakarta: PT. Grafindo
Kusumastuti, 2004. Dasar-Dasar Humas, Gojongkerta, Ghalia Indonesia.

Jobs Description & Job Specification Teknisi

Teknisi adalah seseorang yang menguasai dalam bidang teknologi, atau sebuah profesi yang harus memiliki keahlian dibidang teknologi, misalnya teknologi komputer, teknologi tenaga nuklir, teknologi dibidang mesin dan lain sebagainya

A. Job Description

1. Seorang Engineer bertanggung jawab kepada semua karakteristik fungsional dari sebuah bangunan 
2. Sementara kesehatan dan keselamatan fitur , seperti prosedur darurat dan keamanan.
3. Merancang tata letak dari objek yang dikerjakan.
4. Menilai apakah kondisi lapangan yang ada cocok untuk objek yang dikerjakan .
5. Mengidentifikasi bahan dan peralatan yang akan digunakan dalam berbagai sistem .
6. Menyusun rencana, menulis dan melaporkan perkembangan pekerjaan .
7. Melakukan tes pada sistem dan membuat perubahan pada rencana jika diperlukan .
8. Pemantauan pekerjaan pemasangan dan mengelola pemeliharaan mereka setelah bangunan                 selesai.
9. Memastikan bahwa semua pekerjaan bangunan memenuhi persyaratan kesehatan dan keselamatan       dan undang-undang lingkungan .
10. Negosiasi kontrak dengan klie, terutama dalam pekerjaan konsultasi.
11. Berkoordinasi dan bekerja sama dengan Tenaga Ahli Spesialis lainnya.
12. Memberikan presentasi dan menulis laporan, memberi nasihat tentang aspek fungsional bangunan       dan menyoroti implikasi praktis dari desain arsitek .
13. Mempromosikan efisiensi energi dan isu-isu keberlanjutan lainnya .
14. Mengelola tim dan bekerja sama dengan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang selesai                 tepat waktu dan standar yang tinggi.
15. Menguasai disiplin ilmu teknis sehingga bisa mencari solusi jika ada permasalahan di lapangan.

B. Job Specification

• Min. S1 jurusan Teknik lebih diutamakan S2, dengan pengalaman di bidang Teknisi lebih dari 2          tahun
• Komunikasi dan networking
• Dapat berkomunikasi dengan baik
• Kompetensi karakter
• Disiplin
• Berwawasan luas
• Teliti
• Berpenampilan menarik
• Jujur
• Bertanggung jawab
• Pekerja keras

Minggu, 08 Januari 2017

Tugas Psikologi Manajemen

1. Apa itu psikologi manajemen ?

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia.
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Jadi, Psikologi manajemen adalah suatu studi tentang tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses manajemen dalam rangka melaksanakan fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya. Manajemen sangat diperlukan untuk tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan misalnya perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya. Tanpa adanya manajemen tentu semua tidak akan berjalan dengan baik dan kita tidak mengerti bagaimana cara untuk memanage segala sesuatu sumber daya manusia yang kita butuhkan dengan baik dan benar.

2. Apa itu organisasi ?

Menurut para ahli organisasi diartikan sebagai:
  • (Gillin, 2002) organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu.
  • (Emie dan kurniawan, 2005) organisasi merupakan sekumpulan orang atau sekelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut melalui kerjasama.
Jadi, pengertian organisasi tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi itu adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai/mewujudkan tujuan tertentu.

Organisasi dibedakan menjadi 2 yaitu:
  • ·         Organisasi profit
Organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan profit/laba. Biasanya merupakan perusahaan besar seperti perusahaan manufaktur bank, perusahaan asuransi, koperasi, dll.
  • ·         Organisasi nonprofit/nirlaba
Organisasi yang mempunyai tujuan tidak untuk mendapatkan profit/laba, misalnya pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah kota, yayasan sosial.

3. Aktivitas sumber daya manusia (SDM)

Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi. Tujuan manajemen sdm adalah menyediakan tenaga kerja yang efektif bagi organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses pencapaian tujuan ini, maka manajemen personalia mempelajari bagaimana memperoleh, mengembangkan, memanfaatkan, mengevaluasikan dan mempertahankan tenaga kerja dalam baik jumlah dan tipe yang tepat.

Sumber Daya Manusia merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan, tanpa manusia maka sumber daya perusahaan tidak akan dapat mengahasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. Manajemen Sumber Daya Manusia didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia, bukan mesin, dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.

Tidak ada definisi yang sama tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, 3 (tiga) definisi
sebagai perbandingan dapat dikemukakan sebagai berikut:

  •  Bagaimana orang-orang dapat dikelola dengan cara yang terbaik dalam kepentingan organisasi, Amstrong (1994).
  • Suatu metode memaksimalkan hasil dari sumber daya tenaga kerja dengan mengintergrasikan MSDM kedalam strategi bisnis, Kenooy (1990).
  • Pendekatan yang khas, terhadap manajemen tenaga kerja yang berusaha mencapai keunggulan kompetitif, melalui pengembangan strategi dari tenaga kerja yang mampu dan memiliki komitmen tinggi dengan menggunakan tatanan kultur yang integrated, struktural dan teknik-teknik personel, Storey (1995).
Dari ke-3 definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, Manajemen Sumber Daya Manusia
berkaitan dengan cara pengelolaan sumber daya insani, dalam organisasi dan lingkungan
yang mempengaruhinya, agar mampu memberikan kontribusi secara optimal bagi
pencapaian organisasi.

Fokus utama manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) adalah memberikan kontribusi pada suksesnya organisasi. Kunci untuk meningkatkan kinerja organisasi adalah dengan memastikan aktivitas SDM mendukung usaha organisasi yang terfokus pada produktivitas, pelayanan dan kualitas.
Ø Produktivitas. Diukur dari jumlah output per tenaga kerja, peningkatan tanpa henti pada produktivitas telah menjadi kompetisi global. Produktivitas tenaga kerja di sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh usaha, program dan sistem manajemen.
Ø Kualitas. Kualitas suatu barang/jasa akan sangat mempengaruhi kesuksesan jangka panjang suatu organisasi.Bila suatu organisasi memiliki reputasi sebagai penyedia barang/jasa yang kualitasnya buruk, perkembangan dan kinerja organisasi tersebut akan berkurang.
Ø  Pelayanan. SDM sering kali terlibat pada proses produksi barang/jasa. Manajemen SDM harus disertakan pada saat merancang proses tersebut. Pemecahan masalah harus melibatkan semua karyawan, tidak hanya manajer, karena sering kali membutuhkan perubahan pada budaya perusahaan, gaya kepemimpinan dan kebijakan SDM.

Untuk mencapai sasaran tersebut, manajemen SDM haruslah terdiri dari aktivitas-aktivitas yang saling berkaitan. Aktivitas SDM adalah sebagai berikut:

1.  Perencanaan dan Analisis SDM
Aktivitas perencanaan ini dilakukan untuk mengantisipasi kekuatan yang akan mempengaruhi pasokan dan permintaan akan tenaga kerja. Sedangkan, aktivitas analisis dan penilaian selektivitas SDM juga penting dilakukan sebagai bagian dari menjaga daya saing organisasi. Dukungan informasi akurat dan tepat waktu yang didapatkan dari Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM) sangat dibutuhkan untuk menunjang aktivitas ini.

2.  Kesetaraan Kesempatan Bekerja
Kepatuhan pda hukum dan peraturan Kesetaraan Kesempatan Bekerja (Equal Employment Opportunity - EEO) mempengaruhi aktifitas SDM lainnya dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen SDM. Contohnya, perencanaan SDM harus memastikan sumber tenaga kerja yang bervariasi untuk memenuhi jumlah tenaga kerja yang ditetapkan oleh hukum dan peraturan. Selain itu, pada saat perekrutan, seleksi dan pelatihan, semua manajer harus mengerti peraturan ini.

3.  Perekrutan/Staffing
Sasaran perekrutan adalah untuk menyediakan pasokan tenaga kerja yang cukup untuk memenuhi kebutuhan organisasi. Dengan mengerti apa yang dilakukan oleh tenaga kerja, analisis perkerjaan (job analysis) adalah dasar dari fungsi perekrutan. Dari sini, uraian pekerjaan (job description) dan spesifikasi pekerjaan (job spesification), dapat dipersiapkan untuk proses perekrutan. Proses seleksi sangatlak menekankan pada pemilihan orang yang memenuhi kriteria persyaratan (qualified) untuk mengisi lowongan pekerjaan.

4.  Pengembangan SDM
Pekerjaan pasti akan berevolusi dan berubah, karena itu diperlukan pelatihan yang berkesinambungan untuk tanggap pada perubahan teknologi. Pengembangan semua tenaga kerja, termasuk pengawas (supervisor) dan manajer, diperlukan iuntuk menyiapkan organisasi menghadap tantangan ke depan. Perencanaan Karir (Career Planning) mengidentifikasi jalur dan aktivitas setiap individu yang berkembang di suatu organisasi.

5.  Kompensasi dan Keuntungan
Kompensasi diberikan pada tenaga kerja yang melakukan kerja organisasi seperti pembayaran (pay), insentif (incentive), dan keuntungan (benefits). Perusahaan harus mengembangkan dan selalu memperbaiki sistem upah dan gaji. Program insentif seperti pembagian keuntungan dan penghargaan atas produktivitas semakin banyak dilakukan. Peningkatan biaya pada keuntungan, contohnya pada keuntungan pemeliharaan kesehatan, selalu menjadi isu penting/

6.  Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja
Kesehatan dan keselamatan fisik serta mental tenaga kerja adalah hal yang utama. Occupational Safety and Health Act (OSHA) atau Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja telah membuat organisasi lebih tanggap atas isu kesehatan dan keselamatan. Pertimbangan tradisional atas keselamatan kerja terfokus pada mengurangi atau menghapuskan kecelakaan kerja. Pertimbangan lain adalah pada isu kesehatan yang timbul pada lingkungan kerja yang berbahaya seperti resiko terkena bahan kimia atau teknologi baru. Keamanan tempat kerja juga semakin penting karena kekerasasn tidak jarang terjadi di sini.

7 . Hubungan Tenaga Kerja dan Buruh / Manajemen
Hak-hak tenaga kerja harus diperhatikan, tidak peduli apakah ada atau tidak ada serikat tenaga kerja. Komunikasi dan pembaharuan kebijakan dan peraturan SDM sangat penting untuk dikembangkan sehingga manajer dan tenaga kerja tahu apa yang diharapkan dari mereka.

Sumber:
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://wsilfi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/24248/1_Manajemen-SDM.pdf
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:http://mella.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/27585/Manajemen_Sumber_Daya_Manusia.doc